Minggu, 11 April 2010

ARUS BIAYA DAN SISTEM BIAYA SERTA AKUMULASI BIAYA

1. Arus Biaya Dalam Perusahaan Manufactur
Akuntansi biaya tidak menambah ataupun mengubah siklus akuntansi dan prinsip-prinsip akuntansi yang sudah dikenal dalam akuntansi keuangan. Semua biaya manufactur, tanpa mempedulikan, apakah tetap atau variable, mengalir mengalir melalui akun barang dalam proses dan pembuatan barang jadi.
Berikut ini bagan arus biaya dalam perusahaan manufaktur:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY2l5aFlX_P7d5HCEvT7VI1JJYEK7Wc8VwW8t6zYhaUaZiMltjnDwDm8TsHskxKtAnAZX76G3-1d1jvMGrK06HSiV1T5k6OPbVOSYlGVYw8lugiqjeRhg2GDBPuLs5ZXNaUrWZoi-WS_dC/s320/untitled.JPG

Aliran biaya ke akun-akun buku besar perusahaan manufaktur didasarkan pada informasi yang dimuat dalam dokumen-dokumen sumber yang kemudian dijurnal dan diposting

2. Pelaporan Hasil Operasi
Hasil operasi suatu perusahaan manufaktur dilaporkan dalam laporan kuangan konvensional, sama seperti jenis bisnis lainnya yaitu pada Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca, dan Laporan Arus Kas.
Laporan keuangan suatu perusahaan mengikhtisarkan operasi suatu periode dan menunjukkan posisi financial pada akhir dari periode tertentu.

3. Sistem Biaya
Biaya yang dialokasikan ke unit produksi bisa berupa biaya actual maupun biaya standar. Sistem biaya digunakan suatu perusahaan untuk menentukan kapan biaya-biaya tersebut diakumulasikan.
Sistem biaya ada 2:
- Sistem Biaya Aktual atau Sistem Biaya Historis
Yaitu Sistem biaya dimana informasi biaya diakumulasikan ketika biaya terjadi, namun penyajian atas hasilnya ditunda sampai semua operasi untuk periode akuntansi telah selesai dilakukan
- Sistem Biaya Standar
Yaitu Sistem biaya dimana produk, operasi, dan proses dihitung biayanya berdasarkan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya dari sumber daya tersebut

4. Akumulasi Biaya
Akumulasi atau perhitungan biaya sesuai dengan system biaya pada umumnya dilakukan dengan metode Akumulasi Biaya Berdasarkan Pesanan (job order costing), Akumulasi Biaya Berdasarkan Proses (process costing), maupun Metode Campuran
Akumulasi Biaya Berdasarkan Pesanan (job order costing)
Yaitu Biaya diakumulasikan untuk setiap batch, lot, atau pesanan pelanggan, metode ini digunakan apabila produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya bersifat heterogen
Untuk mengidentifikasikan setiap pesanan dan untuk membebankan paling tidak beberapa elemen biaya dari pesanan itu sendiri ke setiap pesanan, maka dibutuhkan cara yang lebih praktis untuk mengakumulasikan biaya yaitu dengan membuat catatan terinci yang menunjukkan biaya dari setiap pesanan berupa akun buku pembantu yang mendukung akun buku besar barang dalam proses.
Akumulasi biaya dengan metode ini diterapkan untuk pekerjaan berdasarkan pesanan di pabrik, bengkel, atau tempat reparasi, untuk pekerjaan konstruksi, percetakan, perusahaan jasa di bidang hokum serta arsitek, dll.

Akumulasi Biaya Berdasarkan Proses (process costing)
Yaitu biaya diakumulasikan berdasarkan proses produksi atau berdasarkan departemen, metode ini digunakan apabila semua unit yang dikerjakan dalam suatu departemen bersifat homogeny, atau ketika tidak ada kebutuhan maupun tidak praktis untuk membedakan unit yang satu dengan yang lain.
Perhitungan biaya dengan metode ini, mengukumulasikan semua biaya dalam periode waktu tertentu kemudian membagi biaya tersebut dengan jumlah barang yang dihasilkan, sehingga hasilnya adalah biaya per unit.
Akumulasi biaya dengan metode ini diterapkan untuk industry seperti penggilingan gandum, pabrik minuman, pabrik kimia, pabrik tekstil, dll
Akumulasi Biaya Campuran
Yaitu metode akumulasi biaya dengan menggabungkan metode akumulasi biaya berdasarkan pesanan dan akumulasi biaya berdasarkan proses.
Metode ini digunakan untuk perusahaan manufaktur yang menghasilkan unit-unit yang berbeda dan memiliki biaya bahan bahan baku langsung yang berbeda pula di setiap unitnya, namun semua unit melalui proses konversi/produksi yang identikdalam jumlah besar.
Metode ini dilakukan dengan cara biaya bahan baku langsung diakumulasikan dengan menggunakan metode akumulasi biaya berdasarkan pesanan dan biaya konversi diakumulasikan dengan menggunakan metode akumulasi biaya berdasarkan proses.
Metode ini diterapkan misalnya untuk perusahaan industri tutup lampu yang memproduksi tutup lampu berlapis kuningan yang murah dan tutup lampu kuningan murni yang mahal yang semuanya dirakit dalam jumlah besar.

5. Backflush Costing
Metode akumulasi biaya selai ketiga metode diatas, juga terdapat satu metode lagi yaitu Backflush Costing.
Backflush costing yaitu merupakan cara yang dapat dilakukan untuk mengakumulasikan biaya manufactur di suatu pabrik dimana kecepatan pemrosesan suatu barang sangat cepat sebagaimana dalam system Just In Time yang sudah mapan.
Metode ini dilakukan dengan melompati beberapa ayat jurnal akuntansi rutin yang diperlukan dalam akun buku besar pembantu, sehingga menghemat waktu pemrosesan data secara signifikan.
Backflush costing menjadi metode untuk mengakumulasikan biaya dengan cara bekerja dari belakang mengunakan informasi akuntansi yang tersedia setelah proses produksi berakhir atau pada akhir dari setia periode akuntansi ketika waktu maupun insentif tidak mencukupi untuk menelusuri biaya barang dalam proses secara terinci

Tidak ada komentar: